Judi Online : Mengapa Orang Masih Terjebak?

Seringkali baca kabar berita mengenai seorang yang terserang kasus belitan utang online. Jika ditelusur lebih jauh, argumen orang hutang pinjol ini beragam. Tetapi, yang benar-benar berasa prihatin di hati adalah saat seorang terlilit pinjol karena taruhan online. Belakangan ini, teknologi memang berkembang hebat.

Selain menolong dan mempermudah hidup kita, teknologi rupanya sanggup menangkap ke beberapa hal yang negatif. Bisa dibuktikan judi juga memasuki ke dunia digital, serta makin ramai tersebar. Disokong dengan makin terjangkaunya harga handphone, murahnya paket, karena itu lengkaplah. Tiap orang dapat melakukan dan mencoba keberuntungan lewat taruhan online atas motivasi apa pun itu.

Manajemen Keuangan yang Kacau

Dampak buruk judi online bagi anak kos, khususnya perantauan, yang paling terlihat jelas adalah manajemen keuangan yang kacau. Bagaimana tidak kacau, judi identik dengan dampaknya yang ujung-ujungnya akan menjadikan para pemainnya bangkrut. Analoginya seperti ini: di awal join dengan lingkungan yang penuh dengan orang-orang yang gemar bermain judi, mulanya mungkin hanya ikut-ikutan saja. Okelah sekali dua kali akan menang, lalu mulai kecanduan untuk bermain judi dengan harapan untuk dapatkan kemenangan.

Namun pada faktanya, Dewi Fortuna tidak selalu hadir. Kekalahan demi kekalahan pun dialami hingga tak lagi punya modal untuk berjudi. Untuk memenuhi rasa kecanduanya, bisa saja seorang pemain melakukan jalan pintas untuk mendapatkan modal untuk bermain judi. Oh iya, situasi ini biasanya kerap terjadi saat pemain telah mengalami kebangkrutan dan tidak memiliki apa-apa lagi untuk dijadikan taruhan.

Dan yang jelas, dampak buruk bermain judi online di kalangan anak kos, terutama mereka anak-anak perantauan, uang kiriman bulanan dari keluarga di kampung halaman bisa saja disalahgunakan untuk dijadikan sebagai taruhan judi, bukan lagi untuk pemenuhan kebutuhan. Tentu saja hal ini sangat tidak baik, terlebih bagi anak kos dengan orang tua yang penghasilannya hanya pas-pasan saja. Jika dalam kondisi mendesak, si anak kos yang bersangkutan bisa saja akan berkata bohong dan meminta orang tua untuk mengirimkan uang dengan alasan uang kiriman yang sebelumnya sudah ia gunakan untuk keperluan studi dan lain sebagainya.

Kewajiban yang Terabaikan

Dampak buruk judi online lainnya bagi anak kos adalah seringnya mereka lupa akan kewajibannya karena sebagian besar waktunya ia habiskan untuk bermain judi online. Alhasil, sekolah atau kuliah jadi berantakan. Jarang masuk kelas. Nilai kosong. Terancam tidak lulus. Demikian juga anak rantau yang melancong ke kota lain untuk bekerja. Pekerjaan diabaikan karena mereka lebih memilih sibuk berjudi. Gaji bulanan raib karena digunakan untuk taruhan. Lalu pada akhirnya bangkrut sedang rasa candu judi masih terus dirasakan.

Baca Juga : Genting Judi Online di Indonesia, Cermati Beragam Efeknya

Jam Belajar atau Bekerja Jadi Berantakan

Sebagian besar para manik judi slot online, termasuk anak kos yang hobi sekali bermain judi online, abai dengan rutinitas mereka. Anak kos yang berstatus mahasiswa, misalnya, mulanya akan berubah pola kegiatan sehari-harinya. Terjadi pergeseran aktivitas yang semula porsi belajarnya besar, kian lama kian berkurang karena tergantikan oleh kegiatan judi online.

Masa Depan dan Prestasi Terancam

Dampak buruk judi online yang satu ini benar-benar nyata adanya. Bagi anak kos yang notabene masih berusia muda berisiko memiliki masa depan suram dan jauh dari prestasi jika terjerumus dalam dunia perjudian. Alasannya adalah karena yang ada di pikiran mereka adalah hanyalah bagaimana cara untuk menangkan judi dan mendapat keuntungan. Hal-hal selain itu bukanlah prioritas. Bagi mereka saat ini, belajar dan masa depan bukanlah hal yang penting. Tak heran jika banyak maniak judi yang berasal dari generasi muda kerap bolos kelas hanya untuk bermain judi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *